Ketika Sikap Buruk Menjadi Cermin Diri Sendiri



JATIM || jatimindo.biz.id - Dalam kehidupan sehari-hari, tidak jarang kita menjumpai orang yang bersikap buruk kepada orang lain - baik dalam bentuk ucapan yang menyakitkan, tindakan yang merendahkan, maupun sikap sombong yang membuat orang lain merasa kecil. Mereka mungkin tidak menyadari bahwa setiap perlakuan buruk yang ditujukan kepada sesama sebenarnya adalah cermin dari isi hati dan kepribadian mereka sendiri.

Seseorang yang kerap menilai rendah orang lain biasanya sedang berjuang dengan ketidakpuasan terhadap dirinya sendiri. Ia melihat kelemahan orang lain untuk menutupi rasa kurang dalam dirinya. Padahal, tidak ada manusia yang sempurna; setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing yang seharusnya saling melengkapi, bukan saling menjatuhkan.

Sikap buruk kepada sesama juga dapat memutus hubungan baik yang telah terjalin. Banyak pertemanan dan kerja sama yang hancur hanya karena ego dan rasa ingin menang sendiri. Orang seperti ini lupa bahwa menghormati dan menghargai orang lain justru akan membuka banyak pintu kebaikan dan keberkahan dalam hidup.

Lebih jauh, perilaku buruk dapat meninggalkan luka batin yang dalam bagi orang yang menjadi korban. Ucapan kasar, penghinaan, dan sikap meremehkan bisa bertahan lama dalam ingatan seseorang. Bahkan, tak jarang hal itu menumbuhkan trauma atau rasa takut untuk berinteraksi dengan orang lain.

Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk belajar menahan diri dan berpikir sebelum bertindak. Mengucapkan kata baik tidak membuat kita kehilangan apa pun; justru menambah nilai dalam diri kita. Dunia ini sudah cukup keras, maka jadilah pribadi yang menenangkan, bukan yang menyakiti.

Pada akhirnya, kebaikan akan selalu kembali kepada pelakunya, begitu pula keburukan. Orang yang buruk kepada orang lain mungkin terlihat menang sesaat, tetapi pada waktunya, hidup akan mengajarkan bahwa sikap baik jauh lebih kuat daripada kejahatan sekecil apa pun.

Reporter : Ihwan